1.3.5. SUBGROUP SIKLIK
Misalkan (G,*) sebuah group dengan elemen identitas e Î G. Jika a Î G,
maka subgroup siklik yang dibangun oleh a adalah himpunan
gp(a) = { ... , a-2 , a-1 , a0 , a1 , a2 , ... }
= { an | n Î Z }.
Dimana a0 = e. Dalam hal ini berlaku pula hukum eksponen, am * an = am+n untuk m,nÎZ. Sebagai contoh, a4 * a2 = a6 , a1 * a1 = a2 .
Untuk n Ï Z+ , an dapat dicari dengan mengingat bahwa a0 = e dan hukum eksponen a0 = a1 * a-1. Berdasarkan kedua hal tersebut, maka a-1 adalah invers dari a untuk operasi * dan a-2 , a-3 dan seterusnya dapat dicari.
Order dari subgroup siklik gp(a) = { an | n Î Z } adalah integer positif m terkecil sedemikian hingga am = e.
Contoh 1.13.
Perhatikan group (Z4, Å) dari contoh 1.12. di atas. Elemen identitas pada group tersebut adalah 0. Subgroup siklik yang dibangun oleh 2 Î Z4 adalah gp(2) = { 2n | n Î Z } = {0, 2}. Order dari gp(2) tersebut adalah 2.
Jika terdapat x Î G sedemikian hingga gp(x) = G, maka group G disebut
group siklik dan elemen x tersebut dinamakan generator dari G.
Contoh 1.14.
Perhatikan group (Z4,Å) dari contoh 1.12. Subgroup siklik yang dibangun oleh 1 Î Z4 adalah gp(1) = { 1n | n Î Z } = {0, 1, 2, 3}. Oleh karena gp(1) = Z4, maka (Z4,Å) merupakan group siklik dan 1 merupakan generator.
1.3.6. SUBGROUP NORMAL
Misalkan (G,*) sebuah group dan (H,*) merupakan subgroup dari group (G,*). Koset kiri dari H adalah himpunan a*H = { a * h | " h Î H } dan koset kanan dari H adalah H*a = { h * a | " h Î H }, untuk setiap a Î G.Contoh 1.15.
(Z4 , Å) adalah group dan B = {0 , 2} adalah subgroup dari (Z4 , Å). Koset kiri dari B adalah a Å B untuk setiap a Î Z4 : 0 Å B = {0 , 2} , 1 Å B = {1 , 3} , 2 Å B = {0 , 2} , dan 3 Å B = {1 , 3}. Jadi, koset kiri dari B adalah {0,2} dan {1,3}. Koset kanan dari B adalah B Å a untuk setiap a Î Z4 : B Å 0 = {0 , 2}, B Å 1 = {1 , 3} , B Å 2 = {0 , 2} , dan B Å 3 = {1 , 3}. Jadi, koset kanan dari B adalah {0,2} dan {1,3}
Suatu
subgroup (H,*) dari group (G,*) merupakan subgroup normal jika untuk
setiap a Î G berlaku a*H = H*a (koset kiri H = koset kanan H, untuk
setiap anggota G).
Contoh 1.16.B = {0 , 2} yang merupakan subgroup dari (Z4 , Å) adalah subgroup normal dari (Z4 , Å), karena untuk setiap a Î Z4 , a Å B = B Å a.
Himpunan koset dari subgroup normal H pada group (G, *) membentuk group kuosien di bawah operasi perkalian koset.
Contoh 1.17.
Koset dari B = {0 , 2} yang merupakan subgroup dari (Z4,Å) adalah {0 , 2} dan {1 , 3}. Himpunan {{0 , 2}, {1 , 3}} membentuk group kuosien di bawah operasi perkalian koset.
Ä | {0 , 2} | {1 , 3} |
{0 , 2} | {0 , 2} | {1 , 3} |
{1 , 3} | {1 , 3} | {0 , 2} |
- Tentukan subgroup siklik yang dibangun oleh 3 dari group (Z,+).
- Operasi biner Ä dari group (V, Ä) didefinisikan dalam bentuk tabel berikut.
Ä | e | a | b | c |
e | e | a | b | c |
a | a | b | c | e |
b | b | c | e | a |
c | c | e | a | b |
3. Himpunan bilangan kelipatan 3 merupakan himpunan bagian dari himpunan bilangan bulat Z. Diketahui bahwa (Z,+) adalah sebuah group abel. Selidiki apakah himpunan bilangan kelipatan 3 merupakan subgroup normal dari group (Z,+). Jika ya, tentukan koset kiri dari himpunan tersebut.
- Tentukan subgroup siklik yang dibangun oleh setiap anggota V dan tentukan ordernya.
- Apakah V merupakan group siklik ? Jelaskan !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar