Minggu, 23 Desember 2012

Matematika Diskrit_BAB I STRUKTUR ALJABAR (Ring, Fild)


1.4. SISTEM ALJABAR DUA OPERASI

            Sebuah sistem aljabar dengan dua operasi (S, +, *) dibentuk oleh sebuah himpunan, sebuah operasi aditif ‘+’ dan sebuah operasi multiplikatif ‘*’. Sistem aljabar dengan dua operasi yang akan dibahas di sini adalah ring dan field.

1.4.1. RING

             Sebuah sistem aljabar (S,+,*) adalah sebuah ring jika sifat-sifat berikut dipenuhi :
  1. (S, +) merupakan group abel.
  2. Himpunan S tertutup terhadap operasi *.
  3. Operasi * bersifat asosiatif, untuk setiap  x, y, z Î S  berlaku  (x * y ) * z = x * ( y * z).
  4. Untuk setiap  x, y, z Î S  berlaku hukum distributif kiri  x *( y + z) = (x * y) + (x * z) dan hukum distributif kanan (y + z) * x = (y * x) + (z * x).
Contoh 1.18.
Sistem aljabar (Z,+,x) merupakan sebuah ring.
Jika kedua operasi biner pada ring (S,+,*) bersifat komutatif, maka ring tersebut merupakan ring komutatif.
Contoh 1.19.
Operasi x pada ring (Z,+,x) bersifat komutatif. Dengan demikian (Z,+,x) merupakan sebuah ring komutatif.
Jika pada ring  (S,+,*)  terdapat  e Î S dimana  a * e = e * a = a,  untuk setiap aÎS, maka ring tersebut merupakan ring berunitas. Elemen e tersebut merupakan identitas untuk operasi multiplikatif * dan dinamakan unitas. Elemen identitas untuk operasi aditif pada ring (S,+,*)  disebut elemen nol (zero element).
Contoh 1.20.
Ring  (Z,+,x)  merupakan ring berunitas dengan 1ÎZ sebagai unitas dan 0ÎZ sebagai elemen nol.
            Jika operasi *  pada ring  (S,+,*)  bersifat komutatif dan terdapat  e Î S dimana  a * e = e * a = a,  untuk setiap aÎS, maka (S,+,*)  merupakan ring komutatif berunitas.
Contoh 1.21.
Ring  (Z,+,x)  merupakan ring komutatif berunitas.
Jika pada ring berunitas (S,+,*),  untuk setiap a Î S, a bukan elemen nol, terdapat  a-1 Î S sedemikian hingga   a * a-1 = a-1 * a = e, maka ring tersebut merupakan division ring.
Contoh 1.22.
Ring (Z,+,x) bukan merupakan division ring, karena untuk  2 Î S invers perkaliannya adalah  ½  Ï Z.

1.4.2. FIELD

             Sebuah sistem aljabar (S,+,*) adalah sebuah field jika sifat-sifat berikut dipenuhi :
  1. (S, +,*) merupakan division ring.
  2. (S - {0}, *) merupakan group abel, dimana  0  merupakan elemen nol.
Contoh 1.23.
Sistem aljabar (R,+,x) merupakan field  (R = himpunan bilangan riil).

1.4.3. SUBRING

             Misalkan (S,+,*) sebuah ring dan A sebuah himpunan bagian yang tidak kosong dari S. Himpunan A merupakan subring dari ring S, jika (A,+,*) merupakan ring.
Contoh 1.24.
Himpunan bilangan bulat Z merupakan himpunan bagian dari himpunan bilangan riil R. Sistem aljabar (R,+,x) merupakan sebuah ring. Oleh karena (Z,+,x) merupakan ring, maka (Z,+,x)  merupakan subring dari ring (R,+,x).
Soal Latihan 1.4.
  1. Selidiki apakah sistem aljabar berikut merupakan ring.
    1. (Z+, +, x).
    2. (Zn , + , x) ; Zn = { p x n | p Î Z }.
  2. Diketahui  (Z, +, x) merupakan sebuah ring. Selidiki apakah himpunan bilangan kelipatan 2 merupakan subring dari ring (Z, +, x).
  3. Diketahui  M2 = { B ½ B matriks riil ordo 2x2}. Pada M2 didefinisikan operasi penjumlahan matriks +2 dan  operasi perkalian matriks  x2. Selidiki sistem aljabar (M2 , +2 , x2 ).

Tidak ada komentar: